4 Alasan LBGT Tidak Diterima Di Indonesia

Setelah negara adikuasa Amerika Serikat pada 26 Juni 2015, Supreme Court Amerika Serikat memutuskan bahwa konstitusi Amerika menjamin pernikahan sesama jenis. Hali ini tentunya menjadi moment yang menggembirakan bagi kaum LBGT (Lesbi, Bisex, Gay dan Transgender). Bahkan mereka merayakan kemenangan dengan melaksanakan Gay Pride Parade 2015 yang berlokasi di sepanjang jalan Madison Avenue di kota New York.

Gambar di ambil di goolel.com

Tidak dipungkiri keputusan "aneh" Amerika Serikat tersebut membawa dampak yang besar, kaum LBGT di negara-negara lain mulai memperjuangkan nasib mereka supaya di terima di masyarakat dan pemerintah. tidak terkecuali di Indonesia, kaum LBGT sudah mulai berani menunjukkan eksistensi mereka, bahkan baru-baru ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan terungkapnya akun twitter gay anak yang rata-rata diikuti oleh remaja SMP dan SMA, konon pengikutnya ribuan. Ini tentu menjadi kekhawatiran bagi masyarakat Indonesia yang merupakan masyarakat beragama, dimana norma dan nilai di masyarakat menolak keras perilaku LBGT.

Berikut opini saya tentang alasan LBGT harus di tolak dan tidak bisa diterima di Indonesia:

1. LBGT merupakan perilaku menyimpang
Mungkin bagi yang pernah mengikuti pelajaran Sosiologi di SMA, Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. LBGT sendiri merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di Indonesia dimana sebagian besar norma sosila berasal dari agama.

2. Indonesia adalah negara beragama.
Walaupun menganut demokrasi, Indonesia tetap mengutamakan agama sebagai landasan negara hal ini termuat dalam Pancasila sila ke satu. Hal ini tentunya membawa andil besar terhadap pola fikir masyarakat indonesia. Segala hal yang bertentangan dengan agama tentunya sulit diterima masyarakat dan pemerintah. Sedangkan semua agama tidak ada yang menerima perilaku LBGT.

3. LBGT adalah penyakit kejiwaan
Para ahli kejiwaan masih pro dan kontra tentang LBGT adalah sebuah penyakit atau bukan. Namun bagi saya pribadi LBGT adalah penyakit kejiwaan, karena orientasi seksual yang tidak lazim dan menyalahi kodrat. Dr. Fidiansjah dalam diskusi di Indonesia Lawyer Club yang ditayangkan TV One, Selasa (16/2/2016), membedah fenomena LGBT yang terjadi di kalangan masyarakat. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini menyebut homoseksual dan transgender adalah masalah kejiwaan.(sumber). Tentunya karena ini penyakit berarti bisa disembuhkan.

4. LBGT bisa menular.
Dalam ilmu Sosiologi ada istilah Sosialisasi yaitu proses belajar individu terhadap norma dan nilai yang ada disekitanya. Manusia sebagai makhluk sosial secara sadar atau tidak melakukan proses sosialisasi dengan lingkungannya, dengan maraknya perilaku LBGT disekitarnya tidak menutup kemungkinan dia menjadi pengikut LBGT. 

Demikian 4 alasan kenapa LBGT harus ditolak dan tidak bisa diterima di Indonesia. Disini saya menulis bukan untuk mendiskriminasi orang-orang penganut LBGT, namun perilakunyalah yang kita perangi. Dukung saudara kita untuk sembuh dari perilaku LBGT, jangan di diskriminasi karena itu membuat mereka sulit untuk sembuh.
Yusmadani
Yusmadani Saya adalah hamba Allah yang ingin saling berbagi

Post a Comment for "4 Alasan LBGT Tidak Diterima Di Indonesia"